Mengenai Saya

Foto saya
Banyak orang bilang, kalau aq ni ganteng, hartawan dan borju. Tapi aku hanya merasa seperti orang lain, hidup di dunia yang sederhana, dan hidup apa adanya. Awak memang miskin.. khekhekhe

Kamis, 12 Juni 2008

Bariyadi Siap Jadi Dirut SFC

Bariyadi Siap Jadi Dirut SFC
Palembang, Transparan
Manager Sriwijaya Football Club (SFC) HMC Bariyadi siap menjadi Direktur Utama (dirut) Perseroan Terbatas (PT) yang telah resmi dibentuk oleh Yayasan SFC. "Saya siap untuk dicalonkan dan menjadi dirut dari PT tersebut, namun ada beberapa komitmen yang harus dipatuhi bersama," jelasnya ketika ditemui wartawan di Sekretariat SFC di kompleks perbelanjaan Palembang Square (PS) Palembang, Kamis (12/6).
Seperti contoh yang diberikan Bariyadi, PT harus ada modal operasional, modal dasar, dan modal setor, dan kesemuanya tersebut harus dipenuhi. "Jangan sampai PT ini terbentuk tidak mempunyai operasional," ungkap Bariyadi.
Kemudian menurut manager yang mampu membawa SFC meraih double winner, SFC harus siap mengalami kerugian jika berbentuk SFC. "Hal ini biasa akan terjadi dalam 1 - 2 tahun berdirinya PT akibat dari tidak terkajinya operasional yang mantap," jelas pengusaha asal Sleman ini.
Dikatakannya, harus ada Memorendum of Understanding (MoU) tersendiri atas pengurus Yayasan dan staff PT. "Jangan sampai dirut yang disalahkan jika PT mengalami kerugian dan modal menjadi habis, kenapa tidak didasari dulu, karena tentu tidak ada seorang dirut yang terjebak didalam kondisi tersebut," ungkapnya.
Tujuan mendirikan PT juga harus dipantau, karena suatu PT harus mampu mendirikan suatu usaha-usaha didalam operasional pernaik-pernik PT tersebut. "Dan salah satu tujuannya yaitu PT harus punya usaha. Seperti satu usaha transportasi, jasa keuangan, serta jasa perkebunan," ungkapnya.
Dijelaskannya juga, PT harus punya penghasilan karena sifat PT ini adalah profit atau mencari keuntungan. "Baru seluruh struktur seluruh tim sepakbola masuk sebagai pegawai PT yang domain kerjanya adalah melatih sepakbola," jelasnya.
Bila menjadi dirut, Baryadi sudah mempunyai gambaran kerja dari PT itu sendiri. "Misalnya usaha transportasi dengan mengadakan angkotan kota, kita akan urus perizinannya. Jasa keuangan misalnya, kita akan bekerjasama dengan bank sumsel. Untuk perkebunan modal agak banyak, untuk 1-2 tahun kedepan belum bisa. Tapi tahun depan bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Untuk kepemilikan saham, masyarakat boleh memilikinya tapi harus berada posisi di bawah Yayasan. "Untuk tahun pertama saat kita mengajukan pembentukan PT ini kita memerlukan modal dasar misalnya sebanyak 3 M. Lalu modal stor 1 M, dan setelah itu baru ijin PT keluar.
Segala pemasukan seperti sumbangan, APBD , bonus atau dari perusahaan-perusahaan, serta Kabupaten kota ini akan masuk ke yayasan. "Pemasukan ini akan digunakan sebagai biaya operasional yayasan, namun kita bisa mencari dari sektor lainnya, misalnya penjualan tiket. "Tiket sebaiknya diurus oleh PT bukan ditenderkan, karena keuangan PT dan juga Yayasan bisa bertambah bukan kepada pihak lain," tutupnya. (fan)

Tidak ada komentar: